Monday, March 9, 2009

KASTA CINTA

KASTA CINTA

Bulan ini masih dekat dengan bulan februari atau paling tidak awal maret menjelang pertengahan , bulan kasih sayang. (katanya…!!) Semua mengapresiasikan rasa sayang dengan berbagai cara. Ada yang ngasih coklat, ngasih mangga, ngasih uang bahkan hanya ngasih janji. Coklat memang menjadi ritual dalam mengungkapkan rasa kasih maka sang tokoh hanya membawa coklat untuk mengungkapkan rasa cinta maka jadilah coklat sebagai barang keramatnya, coba kalau dulu yang dikasihkan uang atau deposito bank maka saya yakin Happy Valentine nggak akan dirayakan karena terlalu mahal.. Kalau ungkapan dengan bunga mungkin masuk akal menurut saya. Apalagi bunga bank (halah….!!!). Karena bunga membawa sejuta makna. Say with flower kata bangsa londo. Flower will say more than words. Coklatnya bentuknya hati terus ada tulisan “love”. (Wuiih!! Romantis sekali, apalagi cew-nya kayak Luna Maya ). Love atau Cinta itu sesuatu abstrak, ungkapannya bisa lebih macam-macam. Ada yang ngasih bunga, membual, berenang di lautan, nyemplung sumur bahkan ngendat di rel Kereta Api. Rasa cinta bisa membuat orang bahagia atau brutal sekalian, seperti kisah anak ingusan dari Sekolah Menengah di suatu daerah di pinggiran kota Solo JawaTengah. Atas nama cinta , pacarnya dibunuh karena cemburu buta . Cinta monyet yang tragis buat para pecnta

Dalam buku “Refleksi Seorang Da’i “ yang ditulis oleh E.S Supriyadi ada ungkapan yang menarik. “Cinta itu seperti mentari, karena kuatnya cahayanya maka kita hanya sanggup melihat pendaran sinarnya bukan inti sinarnya”. Lhadalah..! karena itu maka maknanya menjadi melenceng jauh. Manusia pada umumnya memaknai cinta sebatas hubungan asmara antara dua insan. Buat yang normal adalah dua insan yang berlainan jenis dan bagi yang extra ordinary bisa sesama atau heteroseksual. Para penganut sufi bisa lebih beyond the rationality. Cinta yang agung adalah ( Al-Mahabbah) adalah kecintaan kepada sang Pencipta. Sang Pecinta menghadirkan Robbi di dalam dirinya, di dalam aliran darahnya, di dalam alam bawah sadarnya dan pikirannya. Apabila sang pecinta telah mampu mengahdirkan “Cinta” maka dirinya adalah Robbi ( Ana Robbi : kata Jalaluddin Rumi). Kalau di Indonesia, kita mengetahui grup musik DEWA. Lirik lagu DEWA sangat kental dengan sufisme. Anak-anak ingusan seperti aku di masa SMA sering mendendangkan lagu-lagunya dan seolah-olah paham makna lagunya padahal nggak tahu apa-apa. Kelihatan sedikit “nyastra” dihadapan wanita adalah tujuanku sehingga kesan romantis menyebar bak harum bunga melati padahal nggak paham sama ( hehehehe…!!!).

Makna cinta sudah mengalami reduksi yang sedemikian hebatnya. Jika kita menonton film yang bertema romantis maka sebenarnya makna cinta yang berkembang di dunia saat ini yang seperti yang ditampilkan di film Hollywood itu. Masih ingat film yang dibintangi Meg Ryan dan Tom Hanks. Judulnya “You’ve Got Mail”. Film yang menceritakan cinta yang berkembang diantara dua insan di dunia maya. Film ini sangat tepat diperankan oleh mereka berdua. Hubungan mereka yang aneh untuk ukuran saat itu. Pola standar dari cerita romantis Hollywodd yaitu merencanakan kencan dilanjutkan menjemput si gadis untuk makan malam atau nonton bioskop kemudian mengantar pulang ditutup dengan adegan berdiri di depan pintu rumah si wanita. Lha itu momen yang ditunggu-tunggu karena biasanya ada adegan ciuman , tidak sembarang ciuman kata orang londo namanya French Kiss yaitu ciuman pakai mulut dan lidah ( Wees kayak apa itu ? ). Adegan selanjutnya ya terserah sang sutradara , bedroom atau come home ?. Sangat mendebarkan atau menjijikan ??? ( hahahhahaha….!! Jawab sendiri dong). Itulah gaya pacaran yang melanda kita. Semua. Aktris Hollywood yang piawai untuk jenis film menurutku adalah Meg Ryan karena tidak kaku atau sangat luwes menurutku. Julia Roberts terlalu elegan sehingga terkesan tidak alami. Aktornya adalah Hugh Grants. Jika menonton Music and Lyrics maka akting Hugh Grants terasa sangat alami dan menggemaskan. Perannya dalam Love Actually sebagai PM Inggris sangat menawan. Dia mampu memerankan seorang PM Inggris yang bujangan dan jatuh cinta kepada staffnya namun mampu menjaga kehormatannya di hadapan staff dan negara lain. Tom Hanks mungkin terlalu kaku karena dia spesialis film serius seprti Saving Private Ryan. Inialah love Story atau Genre baru dalam romance. Manusia telah mereduksi kata cinta menjadi hanya hubungan antar dua manusia. Padahal saya yakin para pecinta seperti Jalaluddin Rumi atau Kahlil Gibran sendiri tidak bermaksud begitu. Islam itu sendiri sebenar mempunyai definisi yang agung dalam cinta tetapi kita telah mereduksinya

Kata para pecinta mendefinisikan cinta maka meluncur kata-kata atensi, empati, simpati, rindu, benci dan cembru. Definisi itu bersliweran diantara kita. Koran, Majalah, Tabloid Wanita, Buku Agama dan di berbagai Tempat, mulai dari Majalah ME ( Male Emporium ) sampai dengan Majalah Ummi. Definisi itu mulai dari yang sopan sampai yang membuuat keranjingan. Aku jadi teringat waktu sekolah SMP dulu. Guru Haditsku yang juga Budheku memberi pelajaran tentang sebuah hadits dan akupun harus menghafalkannya. Secara garis besar maknanya seperti ini yaitu “Ada tiga hal yang Rosululloh SAW wasiatkan kepada seluruh Muslimin . Jika kita dapat menjalankannya maka akan merasakan Manisnya Iman yaitu

  1. Mencintai Allah SWT dan Rosululloh SAW melebihi cintanya kepada segala sesuatu
  2. Mencintai dan atau membenci Seseorang karena Allah SWT
  3. Membenci sesuatu yang melanggar karena takut akan dimasukkan ke Neraka

Inilah yang kusebut dengan KASTA CINTA.

Manisnya Iman adalah Puncak Kebahagiaan atau wong londo bilang “Supreme of Joy”. Keadaan dimana totalitas kepasrahan kepada Allah SWT dengan segala ikhtiyar yang telah kita lakukan. Kebahagian dan Kesengsaraan adalah berasal dari Allah SWT dan seolah-olah telah menyatu.

Kata Biksu Tong Sam Chong yaitu sang maha guru dari Pendekar Sun Go Khong dalam film “Kera Sakti” adalah : “ Kosong adalah Isi, Isi adalah Kosong”. Syeh Siti Jenar tidak mau kalah dengan mengeluarkan statement “ Manungggaling Kawula Gusti”. Jalaluddin Rumi yang merasa sebagai kampiun Tasawuf dengan penuh semngata menyeru “Ana Robbi”.

Manusia yang sangat berhasrat untuk bahagia membuat formulasi sendiri. Anand Krishna, Deepak Chopra dengan ajaran gado-gado Islam-Hindu memformulasikan jalan menuju bahagia. Dalai Lama dipuja-puja karena pencerahana hidupnya. Seandainya Dalai Lama bukan seorang Biksu maka Artis Hollywood antri untuk tidur dengannya karena ingin menuruni ilmunya. Maddona dan Guy Ritchie menganut sekte Kabbalah sedangkan Brad Pitt rela pergi ke Tibet untuk ketemu Dalai Lama. Itu semua untuk mendapat kebahagiaan hidupnya. Dan Brown dalam novelnya berjudul “Da Vinci Code” mencatat ritual Hieros Gamos. Ritual sekte Illuminati yang menggunakan media hubungan seksual bebas untuk mencapai Ectasy ( Orgasme Spritual). Dimana manusia yang mencapai orgasme dalam ritual tersebut maka tidak ada tabir diantara Tuhan dengan dirinya ( hahahahha…!!!!! Pikiran lu pasti ngeres deh.!!!) . Tetapi untungnya sekte ini telah mati jika masih ada tak ayal algi para penghni gang Dolly Surabaya menjadi panutan. ( hahahahaha….!!!! Jamaahnya pasti pikirannya ngeres juga). Soal yang terakhir , aku tidak bohong coba aja buka GOOGLE, atau WIKIPEDIA lebih seru lagi dengan pencarian gambar hehehehe…..!!!!! ( Sssssttttt…….Gambarnya seru lho….!!!!).

Konosuke Matsushita yang kaya raya karena imperium bisnis MATSUSHITA rela hidup di rumah kayu yang sederhana dan menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan. Kata beliau yang yang terkenal” “ Life is not Only Bread ” ( keren bro, aku aja masih bilang “life is big money, perfect wife, classy car and penthouse”). Ki Gede Prama yang ajarannya tidak jelas saja diikuti banyak orang yang kaya, kalangan jet set, professor, lulusan S1/S2 dan sebagainya. Penasihat spiritual bagi orang-orang penting di negeri ini Ki Joko Bodo yang tidak modis dan stylish sama sekali sangat disegani. Padahal, saya berani taruhan kalau Ki Joko Bodo ketemu anak-anak pasti sang anak akan nangis atau paling tidak ketakutan kalau belum kenal sama sekali. ( Rambutnya bo,!!! kayak tarzan kota ).

Semua itu dilakukan untuk mencapai hal yang abstrak yaitu “kebahagian”. Manusia ingin hidup bahagia namun tidak tahu sesuatu yang dituju. Apabila manusia sudah memiliki tujuan hidup maka kebahagian tersebut akan tampak konkrit. Karena aku seorang muslim maka jelaslah tujuanku adalah mendapat ridlo-NYA sehingga masuk Jannah (syurga). Aku harus menempatkan kecintaanku ( halah!!) kepada Allah SWT diatas segla-galanya. Karena Allah SWT mengutus utusanNYA yaitu Rosululloh SAW maka aku juga harus mentaatinya karena aturan yang dibuat oleh Rosululloh SAW adalah penajabaran dari Syari’at Allah SWT gitu!!!. Agak ruwet ya! Tapi ini penting.

Menurutku kecintaan kita kepada Allah SWT lebih bersifat Abstrak. Kecintaan kita kepada Allah SWT dan RosulNYA bukanlah kecintaan secara jasadi. Seperti kita menyukai lawan jenis atau nge-fans penyanyi idola kita. Kecintaan kita berupa ketaatan kepada Syariat-NYA dan mempercayai akan keberadaanNYA yang termaktub dalam Rukun Iman dan Rukun Islam sehingga menimbulkan rasa keikhlasan dalam mengabdi kepada Allah SWT. Maka itulah rasa Cinta kepada Allah SWT.

“Sesungguhnya Sholatku, Ibadahku, Hidupku dan Matiku untuk Allah Penguasa Alam Semesta”

Oleh sebab itu, Kita selalu merasa diawasi olehNYA dan berusaha untuk megikutimkehendaknya. Nah!!!!! Itulah IHSAN

“ Beribadahlah seolah-olah kamu melihatNYA dan jika tidak dapat melihatNYA maka sesungguhnya Allah SWT melihatmu”

Makanya kayak orang sufi agak aneh tu!!! Mosok Allah SWT masuk ke dalam dirinya. Kurang kerjaan amat. Karena kehadiran Allah SWT diwujudkan dalam ketaatan kita. Menuju kebahagian di jalan Allah SWT harus sesuai dengan petunjuk dunkz!!! Ga bisa semena-mena. Makanya tidak ada itu namanya sinkretisme agama yang didengung-dengungkan Anand Krishna, Deepak Chopra dan Para Sufi Generalis. Harus sesuai keyakinan masing-masing mencapai kebahagian . Inilah Kasta Tertinggi dalam Cinta ( halah!!!)

Kita menempati kasta tertinggi bukan berarti tidak ada ruang bagi manusia yang kita cintai. Cinta hanya untuk ALLAH SWT saja seperti Robi’ah Al- Addawiyah yang menggadaikan cintanya hanya kepada Allah semata. Sampai Sang ‘Alim Hasan Al-Bashri harus gigit jari karena gagal menikahinya karena di hati Rabia’ah All-Addawiyah hanya ada Allah SWT saja. Padahal ada dasarnya kita berhak mencintai dan dicintai namun dalam koridor aturan Syariat sebagai salah satu wujud rasa syukur kepada Allah SWT karena menurunkan rasa kasih dan sayang.. Bingung ya?? OK,

Illustrasinya begini . Boy sedang mencintai seorang gadis. Sang gadis adalah sekretaris dari pimpinan Boy. Wajahnya cukup lumayan., tidak terlalu cantik, manis namun elegan. Hal yang terakhir ini yang membuat Boy tertarik ( ketahuan belangnya juga, hehehe…!!!) Perilakunya sopan dan professional. Karena Boy tertarik dengan sosok wanita modern maka hal ini membuat semakin tertarik. Behavioral-nya sangat bagus. Pimpinan Boy tidak pernah komplain dengan si cewek padahal urusan yang ditangani cukup bejibun berarti kapasitas otaknya cukup lumayan juga. Lengkap deh !!! B3 ( Beauty, Brain and Behavioral) bertemu dalam satu makhluk yang disebut perempuan. Boy mulai suka dengan si cewek karena seringnya bertemu. Boy kantornya dibawah dan si cewek kantornya diatas. Kebetulan adik si Boy sedang belajar Bahasa Inggris, dengan alasan ingin pinjam Koran berbahasa inggris yang sudah kadaluarsa di ruangan pimpinan akhirnya sering ketemuan deh.!!! Komunikasi berlanjut , sering sms-an. Ngobrol tentang lagu, film dan tempat wedangan favorit. Kebetulan keduanya suka wedangan. Si Boy orangnya agak parah tentang physical performance. Si cewek menasihati untuk penampilan agar si Boy agak profesional gitu. Pakaian yang rapi, menunjukkan pencitraan kita , begitu ujar si cewek. Boy akhirnya manut juga dengan mengubah penampilannya untuk sedikit “professional. Baju selalu dimasukkan dan sepatu kantor selalu dipakai dan rambutnya selalu disisir ketika bekerja padahal yang dulu parah sekali . hampir nggak ada tak ada bedanya keadaannya ketika bangun tidur . Boy sekarang juga pakai minyak wangi ( weesss!!!!). But, Si Boy agak parah kalo pakai minyak wangi over dosis, tetapi sekrang ada sedikit koreksi maka sudah mendingan. Si Boy menikmati hubungan ini namun tetap menjaga irama agar tetap terkendali Katanya yang terpenting terpenting khan komunikasi. Ya komunikasi aja. Hubungan lebih berkualitas untuk meningkatkan diri bukan mengumbar kemesraan dan kata sayang. Boy agak berubah sampai mamanya juga kaget dengan perubahan dengan dirinya. Mencintai adalah aktivitas untuk meningkatkan performance diri dan bukan sekedar mengingatkan sudah makan atau belum , engkau cantik hari ini atau ucapan “jaga kesehatan jangan sampai sakit ya” atau yang lebih naïf “sudah maem blom, nanti sakit lho”. Aktivitasnya adalah saling menasihati untuk kebaikan bersama. Aku kira lebih berkualitas. Boy dan si Gadis ( emang gitu???) menikmati suasana ini bahkan ini lebih menguntungkan bagi si Boy. Karena si Boy lebih motivated melakukan sesuatu yang dahulu diabaikannya. Hidupnya jadi lebih berwarna dan bersemangat.

Boy mencintai si gadis meskipun Boy belum mengetahui bagaimana perasaan si gadis. Si gadis hanya memberi sinyal positif. Itu cukup bagi Boy. Boy menyadari tidak semua cinta harus memiliki. Kata orang Londo yaitu “ Love doesn’t mean posses”. Kita mencintai wanita ya mencintai. Mencintai bukan harus memiliki. Perasaan ini sifatnya bebas, Siapapun boleh mencintai seseorang asal tidak melanggar aturan syar’i, sosial dan HAM . kalau Istri tetangga yang dicintai ya nggak boleh dong. Memiliki adalah bonus, maka jika anda bisa menikahi orang yang dicintai dan saling mencintai maka sangat beruntung anda.

Kasta kedua dalam cinta lebih bersifat jasadi. Seperti contoh Si Boy tadi. Dia mencintai sigadis karena gadis tersebut masih dalam koridor syar;i. Boy masih kritis dengan si Gadis bukan mencintai mentah-mentah. Love is Blind adalah ungkapan lain dari “cinta mati tak peduli kau sialan atau lumayan”. Mencintai adalah sesuatu yang indah dan membuat dunia menjadi indah. Rasa cinta dibarengi dengan akal adalah sangat dianjurkan. Sebelum janur melengkung maka adegan dalam film Titanic ketika berdiri diujung kapal dengan sang kekasih adalah naïf belaka. Rasa cinta ketika pra nikah bukanlah seperti sepasang suami istri. Komitmen pra nikah adalah untuk saling memahami, meningkatkan diri dan mengevaluasi diri ( apakah pantas dilanjutkan ke jenjang lebih tinggi atau tidak?). Jangan sampai menghilangkan daya kritis kita karena rasa cinta.

Inilah Kasta Cinta yang kedua. Kita mencintai dan atau tidak mencintai seseorang karena Allah SWT semata. makksudnya yaitu dalam aturan Allah SWT. Minimal yang diincar atau pasangan kita seiman . Syukur-syukur dapat mendukung kita untuk menjadi lebih baik dalam ibadha , kehidupan maupun masyarakat.. Kalau criteria kita sifatnya hanya dunia semata maka namanya sakarepe dewe. Cantik, seksi, pintar dan kaya dapat menjadi kriteria kita namun semuanya disaring dengan kriteria seiman atau satu agama dengan kita. Itu contoh menepatkan Allah SWT yang paling kita cinati daripada yang lainya. Selanjutnya, Cara kita menjalani hubungan juga menunjukkan rasa cinta kita kepada Allah SWT. Karena pakai gaya apapun kukira kita nggak akan ada puasnya. Gaya nyabuk, mojok nyampe kiss-kissan pasti nggak ada habisnya kalo di-explore. Merasakan satu pasti minta dua, kasih dua minta tiga, kasih tiga minta empat dan seterusnya. Strandar sajalah, nggak berlebihan yang penting tidak khalwat ( mnyendiri untuk berduaan) atau aktivitas sentuhan ( physical touch) dan ucapan yang keluar tidak menjurus yang aneh-aneh. Asal pesan tersampaikan dengan baik ( halah!!! Hehehhehehe.!!!!!)

Apakah hubungan ini sudah sesuai dengan syar’i atau tidak? Apakah hubungan ini membuat aku lebih baik atau menjadi lebih buruk? Pertanyaan ini harus selalu terukir di dalam diri.

Segala sesuatu di dunia itu selalu memiliki dua sisi mata uang, baik-buruk, jahat-baik, cantik-buruk, laki-perempuan, subjek-objektif dan berbagai hal yang selalu berpasangan. Hal yang terakhir yang kusebutksan yaitu objektif dan subyektif. Manusia apabila sudah tertarik pada suatu hal biasanya kehilangan daya kritisnya dan menjadi tidak objektif. ‘wingko katon kencono”, kata orang jawa. Sesuatu yang sebenarnya sangat buruk maka terlihat sangat indah karena perasaan kita sudah tertarik hal tersebut.

Ajakan yang sebenarnya sangat menyesatkan karena “atas nama cinta” maka dengan sukarela kita lakukan. Seorang pegawai tahu jika korupsi itu salah dan beresiko penjara tetapi dia nekad melakukannya. Karena istri di rumah menuntut extra money untuk membeli rumah di daerah elit yang harganya diatas kemampuannya. Si anak menuntut dibelikan mobil untuk kebutuhan ke sekolah padahal sebenarnya hanya untuk kebutuhan pacaran saja. Seorang pegawai pada awalnya pasti mempunyai niat yang mulia karena desakan lingkungan yang berat maka sangat berat mempertahankannya. Aku yakini itu karena aku juga seorang pegawai juga. Tuntutan-tuntuntan kebutuhan yang kadang membuat mereka khilaf. Aku baru saja menjadi pegawai, tentu saja aku masih ideal karena belum terhimpit kebutuhan. Aku hanya bisa berdoa semoga tidak terjebak dengan keadaan tiu. Robert Kiyosaki mengatakan dengan ungkapan “Jebakan Tikus”.

Ketika masih bujangan, mereka merasa mempunyai uang cukup. Kemudian dia menjalin asmara dengan seorang gadis. Setelah mereka menjadi sepasang kekasih kemudian sepakat untuk menikah. Mereka harus menyisihkan unagnya untuk persiapan menikah dan membangun kehidupan rumah tangganya. Mereka harus menyisihkan uangnya untuk membeli rumah, mobil dan kebutuhan bersifat kelumrahan di masyrakat apalagi kebutuhan untuk meningkatkan prestise di masyarakat. Mereka untuk memenuhinya harus bekerja lebih keras lagi. Setelah anaknya lahir kemudian mereka harus menyekolahkan sampai timgkat paling tinggi. Mereka akhirnya bekerja lebih keras lagi karena meningkatnya kebutuhan. Anak mereka beranjak dewasa maka harus menikahkan anka-anaknya. Ini berulang-ulang untuk beberapa anak yang mereka miliki dan seiring kebuthan kehidupan mereka sendiri yang satusnya semakin meningkat.Akhirnya mereka tua tidak mempunyai apa-aapa. Mereka terjebak dalam “Jebakan Tikus”. Tikus yang berlari di dalam lingkaran besi yang berputar. Semakin kencang lari si tikus maka lingkaran berputar semakin kencang namun si tikus tidak berpindah dari situ satu jengkalpun. Tenaga yang dikeluarkan semakin besar namun tidak ada perubahan apapun bagi si tikus.

Ini ungkapan sang matrealis sejati apalagi tawaran kemewahan dunia semakin besar maka pengeluaran uang juga semakin meningkat dan putarannya semakin kencang.

Kata Bang Napi: “Kejahatan muncul tidak hanya karena adanya niat tetapi juga adanya kesempatan”. Perpaduan desakan kebutuhan dan kesempatan yang besar maka timbullah kejahatan. Maka KPK pun tidak akan mampu membasmi kejahatan. KPK akan menjadi sosok pembasmi hama namun tidak mampu menghentikan serangan hama itu sendiri. Karena terlau banyak hama dan sarangnya

Orang yang mampu mengatakan “tidak” kepada kejahatan meskipun kesempatan di depan mata di zaman edan ini adalah manusia langka. Aku pun tak mampu menjamin diriku sendiri karena gilanya zaman sekarang. Rasa takut terhadap pedihnya api neraka menjadi barang langka. Kemarin ketika aku pergi ke kota Pati bersama seorang ahli hokum yang sering bergaul dengan para pengacara kelas atas Indonesia mengatakan : Mas kalau pengacara ditanya :“Elu takut ama Tuhan ?” jawabnya Tidak”. Karena penyelewengan sudah biasa buat mereka.

Kasta Cinta yang ketiga yaitu : Membenci sesuatu yang melanggar karena takut akan dimasukkan ke Neraka. Rasa takut dan benci akan neraka akan membawa kita kepada ketaatan dan keteraturan dalam hidup. Bayangkan jika tidak ada ini maka kehidupan akan sangat kacau, Tidak ada kasih sayang dan tidak terkendali. Semua diukur secara materi. Kesenangan bersifat materi dan tidak ada harmoni dalam kehidupan.

Akhirnya, mari kita nikmati hamburger cinta . Rotinya dibuat dari Gandum bercita rasa Cinta kepada Allahu Robbii dan Kita isi rotinya dengan sekerat daging perasaan cinta kita terhadap sesama manusia. Kemuadian kita beri Toping berupa siraman coklat takut kepada terhadap pelanggaran aturan Allah SWT. Kemudian kita makan bersama para pecinta sejati di suasana syahdu ya sore hari di tepian lautan cinta ditemani secangkir teh ungkapan cinta . Diringi musik yang mengalun lembut. Nyam,nyam,nyam…………….. uuuuuuuueeenak sekali hhhhhhmmmmmmm, Heheehehehe………………....!!!!! mengkhayal banget ya. Terima kasih

Wallahu A’lam bi Showwab

Ruang Sunyi, 9 Maret 2009

Saturday, August 16, 2008

Who Am I ?

WHO AM I ?

( Refleksi HUT Kemerdekaan RI ke 63 )


Judul tulisan diatas, aku ambil dari judul film yang dibintangi oleh Jackie Chan. Aktor laga yang menjunjung nilai orisinilitas dan professionalisme. Dia tidak pernah menggunakan stuntman dalam setiap aksinya. Dalam film ini, Dia berperan sebagai seorang tentara bayaran yang ditugaskan di belantara Afrika dan mengalami kecelakaan menyebabkan dia mengalami amnesia. Dia lupa segalanya seperti : nama, asal, pekerjaan dan keluarganya. Dia terusa mencari tahu siapa dirinya sebenarnya , yang diingatnya hanya potongan-potongan kejadian yang tidak saling berhubungan. Dia berjuang yang akhirnya menyadari siapa dirinya. Akhirnya, Dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya Akhir cerita yang klise dari film Asia termasuk juga Film Indonesia.

. Beberapa hari yang lalu, Aku baru saja menyelesaikan membaca Novel LASKAR PELANGI. Novel ini menjadi buah bibir bagi setiap orang setelah Film AYAT-AYAT CINTA selesai diputar. Kehebohan ini menggelitik rasa ingin tahu yang berada di pusat otakku namun aku malas harus membeli karena bestseller sehingga harganya yang terlanjur mahal. Pucuk Dicinta Ulam Tiba, ada seorang mahasiswi yang baik hati meminjami Novel LASKAR PELANGI. Aku baca Novel itu . Isinya ternyata luarbiasa. Kisah perjuangan sepuluh anak yang luarbiasa dalam pencarian identitas diri.

Antara Jackie Chan dengan LASKAR PELANGI tidak hubungan sama sekali. Jackie Chan itu bintang flm Hongkong. Film “Who Am I “ mengambil setting di Afrika. Skenario ceritanya bagus dan didukung penggarapan film yang sangat professional sehingga film yang dihasilkan bagus. Efek yang didapatkan yaitu “BOX OFFICE”. Dua kata yang menjadi mantera sakti bagi sutradara dan produsernya karena jaminan balik modal dan keuntungan secara materi. Sedangkan, LASKAR PELANGI adalah cerita asli dari P Belitong ( wilayah Indonesia juga ya ? ). LASKAR PELANGI mengambil setting di P Belitong. Pulau yang kaya akan timah tetapi penduduknya miskin di tengah-tengah “Istana Bergantung” PN Timah. Tokohnya cuma segerombolan anak ingusan yang miskin dan dekil namun mempunyai keberanian bermimpi untuk masa depannya. Segerombolan anak petualang hebat dengan karakter yang kuat dan telah mengetahui siapa dirinya dan mau jadi apa di tengah-tengah kesulitan hidup yang mendera.

Benang Merah diantara keduanya yaitu JATIDIRI. Film “WHO AM I” menceritakan perjuangan seorang penderita Amnesia. LASKAR PELANGI menceritakan perjalanan hidup sekelompok anak yang mencari jatidirinya dan menentukan pilihan hidup di masa depan. JATIDIRI adalah kata yang suci dan sakral. Alangkah menderitanya bagi manusia yang kehilangan jatidirinya atau tak punya jatidiri. Dia akan selalu menjadi jajahan bagi orang lain. Ketakutan, minder dan kebimbangan selalu menghinggapinya. Dia akan menjadi sangat tidak percaya diri dan menjadi beban bagi orang lain. Seperti nenek moyang kita yang terjajah ratusan membawa dampak psikologis sangat besar. Kita menjadi bangsa inferior, pengekor dan tidak berani tampil beda. Negeri Belanda luas wilayah hanya seujung kuku Pulau Jawa telah menjajah Negeri Zamrud Khatulistiwa ratusan tahun lamanya. Karena mereka mempunyai jatidiri sehingga secara meyakinkan dan percaya diri mampu menjajah kita secara mutlak. Kita sering kalah sebelum berperang karena ketakutan terhadap kemampuan diri sendiri, merasa sudah cukup makmur meskipun menjadi pengkhianat bangsa karena menjadi antek-anteknya.

Umar Kayam berhasil menggambarkan betapa inferior-nya bangsa kita terhadap bangsa lain dalam Novelnya yang berjudul “ PARA PRIYAYI-PRIYAYI” dengan sangat sempurna. Kelas menengah ( baca : para priyayi ) bangsa Indonesia sebelum era 1945 merasa nyaman dan cukup menjadi masyarakat kelas tiga ( Setelah Belanda, China dan Pribumi ) di tumpah darah dan tanah airnya sendiri. ( seperti menjadi pembantu di rumah sendiri :pen ) . Mereka sudah cukup menjadi pangreh praja bangsa penjajahnya Mereka sudah nyaman dan tidak perlu melakukan perlawanan kepada sang pendatang yang kurang ajar ( Penjajah : pen). Bahkan mereka sangat bangga dengan kedudukannya. Mereka menyebut dirinya : PRIYAYI. Apabila kita sadar hal ini maka tidak heran jika BUDI UTOMO tidak berkembang sebagai motor kemerdekaan. BUDI UTOMO menjadi inspirator bukan menjadi tokoh utama dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Karena BUDI UTOMO didirikan oleh pegawai-pegawai yang digaji Belanda maka secara psikologis ada keterikatan dengan sang majikan. Perjuangan kemedekaan akhirnya dimotori organisasi yang anggotanya tidak ada hubungan imbal balik dengan Belanda serta cenderung bebas atau bahkan radikal. Organisasi ini seperti SDI, PNI, INDISCHE PARTIJ dsb. Orang-orang yang menjadi motor Organisasi diatas cenderung lebih bebas dan mempunyai karakter dan jatidiri yang kuat misal : H. Samanhudi, Agus Salim, Syafruddin Prawiranegara, Soekarno, Drs Moh Hatta, Mr Moeh Jamin, Sutan Syahrir dan Tan Malaka. Mereka sangat kuat karakter dan jatidirnya sehingga tak jarang penjara menjadi konsekuensinya. Mereka berani menderita demi cita-cita dan idealisme.

Kembali lagi ke LASKAR PELANGI, ditulis oleh ANDREA HIRATA berdasarkan kisah nyata perjalanan hidupnya. Namanya di dalam novel adalah Ikal sebagai anggota LASKAR PELANGI. Ikal diceritakan menuntut ilmu di sekolah Muhammadiyah yang sangat miskin. Sekolah ini sangat tertinggal jauh daripada dengan sekolah lain. Sekolah ini sudah jauh sekali kualitasnya dengan sekolah dasar negeri yang dibiayai pemerintah apalagi dengan sekolah yang dimiliki oleh PN TIMAH yang mirip Sekolah Elite yang menjamur di Kota-kota Besar saat ini, seperti Bumi dan Langit. Sekolah tersebut dihuni hanya oleh segelintir manusia tak lebih dari hitungan jari. Segerombolan Murid sekolah itu yang legendaris disebut dengan LASKAR PELANGI. LASKAR PELANGI ini beranggotakan sepuluh siswa miskin ( Ikal, Mahar, Syahdan, Samson, Trappani, A Kiong, Kucai, Lintang, Sahara dan Harun ).

Andrea Hirata menceritakan masing-masing tokoh dengan lugas. Tokoh-tokohnya mempunyai karakter dan impian masing-masing. Seperti tokoh si Samson yang sangat terobsesi akan tubuh macho, Kucai yang berbakat menjadi politkus, A Kiong yang berdarah seorang saudagar. Mahar yang terobsesi dengan citarasa seni yang tinggi. Bahkan, Tokoh Lintang yang meskipun merelakan untuk berhenti sekolah karena masalah ekonomi berani untuk bermimpi menjadi seorang ilmuwan. Lintang inilah yang memberi energi keberanian kepada sesama anggota laskar pelangi untuk bermimpi. Syahdan yang bermimpi menjadi penyanyi akhirnya menjadi programmer handal di masa tuanya.. Apabila jika kita bermimpi besar maka meskipun agak jauh meleset tetapi kita akan tetap besar ( dengan catatan usaha yang keras).

LASKAR PELANGI adalah contoh kecil saja dari pencarian jatidiri. Kita akan menjadi apa yang kita pikirkan. Maka berhati-hatilah dengan impian. Impian boleh jadi adalah mantera sakti dan jatidiri kita di masa depan kita. Suatu saat, Aku mengobrol dengan sahabatku ketika itu masih anak SD. Sahabatku mengatakan ingin menjadi mafia karena terobsesi dengan film mafia dan lingkungan rumahnya yang memang dipenuhi dengan penyakit masyarakat. Lingkungan yang dipenuhi dengan preman, peminum dan pemabuk yang pemalas. Maka, aku bertemu dengan sahabatku ketika kami sudah beranjak dewasa. Aku lihat dia menjadi seorang yang tak jauh dari impiannya, mata yang memerah, telinga yang ditindik dan teman-temannya yang preman. Meskipun dia tidak menjadi mafia . Paling tidak dia menjadi seorang yang layaknya seorang dengan sebutan “preman”. Kenyataan sekarang memang tak jauh beda dengan obsesi masa kecil meskipun masih dalam keadaan yang sama.

IMPIAN

Ketika kita masih di bangku TK. Guru kita bertanya : “ Anak-anak ingin menjadi apa kalau sudah besar?”. Serentak kita akan menjawab : “ Dokter, Insinyur, Tentara “. Jawaban yang paling populer di kalangan anak-anak saat itu. Era dimana Orde Baru berkuasa . Mereka jarang yang menjawab ingin menjadi pengusaha, seniman atau ilmuwan bahkan tak ada yang menjawab menjadi diri sendiri. Pola pikir mereka terkungkung ketiga bidang pekerjaan ini. Para guru pun puas dengan jawaban ini jika cita-cita si anak terkabul maka gengsi sekolah tersebut juga ikut naik apalagi ada yang sampai jadi jendral, kepala RS maupun pimpro proyek pembuatan jembatan atau pegawai perusahaan minyak yang levelnya world class. Ini tidak salah karena kesuksesan sebuah sekolah ada tiga indikatornya yaitu fasilitas sekolah yang lengkap, kegiatan ekstrakulikuler dengan anggaran yang besar dan mengangkat nama besar sekolah dan alumni yang sukses terutama yang berhasil di tiga bidang diatas. Setidaknya ini menurut andrea hirata dalam LASKAR PELANGI.

Prof Warkitri, dosenku di FKIP UNS menyatakan bahwa usia emas seorang anak ketika mereka berumur 0-5 tahun. Memori masa kecil itu akan terulang di masa remaja menjelang dewasa. Apabila di usia emas si anak menjadi pemarah maka di usia remaja akan tumbuh menjadi pemarah. seorang anak yang periang maka akan tumbuh menjadi seoang humoris. Anak kecil yang sering diintimidasi maka di usia remja akan tumbuh menjadi manusia yang tidak percaya diri atau menjadi manusia impulsive dan selalu berusaha mengintimidasi orang lain. Bocah yang suka berkuasa maka di usia remajanya akan tumbuh menjadi manusia mental penjajah. Demikian pula dengan cita-cita mereka, anak-anak akan menjadi apa yang mereka cita-citakan. Jika tidak kesampaian cita-citanya maka paling tidak akan menjadi obsesinya mereka. Obsesi yang kadang menyembul diantara perilaku keseharian mereka.

Demikian hebat pengaruh usia emas ( GOLDEN AGE ) kata bu dosenku. Memang benar, banyaknya pengangguran boleh jadi karena masa kecil kita dijejali dogma bahwa cita-cita mulia adalah menjadi Dokter, Insinyur atau Tentara. Banyak sekali manusia berprofesi insinyur di sekitar kita meskipun pembangunan Indonesia sedang macet. Mereka berambisi menjadi bagian dari institusi Negara maupun swasta untuk menunjukka eksistensi mereka. Di tengah-tengah kelesuan ekonomi, mereka tetap menginginkan pekerjaan itu terutama asing. Kita ( mungkin saya juga ) akan rela menjadi bagian kecil dari perusahaan yang keuntungannya akan mengalir ke luar negeri. Atas nama profesionalitas, Mereka dan aku sendiri tetap menginginkan itu ( pegawai perusahaan asing dan PNS ) tanpa melirik alternatif lain ( mis : wirausaha, pengusha kecil dsb). Akibatnya,, Aku dan kawan-kawanku sering menjadi korban ketika perusahaan itu lari lintang-pukang dari negeriku setelah mengeruk kekayaan negeri dengan alasan iklim investasi yang tidak kondusif ( alasan yang mungkin benar dan mungkin rekayasa). Akhirnya, kami menjadi barisan prajurit kalah perang. Kita tidak pernah melirik alternatif karena dalam otak kita terpatri sejak kecil bahwa menjadi ekor ikan paus lebih mulia daripada menjadi kepala ikan lele. Itulah dampak besar dari GOLDEN AGE kita.

Kita ambil contoh misalnya : Insinyur. Insinyur itu a dianggap pula sebagai avant garde pembangunan karena di tangan mereka pembangunan fisik berkembang pesat di negeri ini. Mungkin aku juga salah satu bagian mereka karena kebetulan lulus dari FT meskipuin tidak memakai gelar ir lagi. Tetapi, aku bukanlah avant garde. Aku memilih jalan lain. Seorang Insinyur terutama yang berasal dari jurusan teknologi industri ( teknik kimia, teknik industri, teknik informatika dsb) akan sangat berharap jika dapat diterima di perusahaan asing atau minimal BUMN. Sayangnya, aku tidak pernah mencoba mendaftar kesana. Aku mempunyai keinginan untuk menggali sesuatu di sekitar kita, maka aku bertahan dengan pilihanku yaitu mencoba kemampuan wirausaha dengan sahabatku ( www.ammaduq01.wordpress.com) sembari memberi peluang kepada teman-temanku mendapat uang tambahan untuk jajan mereka. Namun, aku juga masih menjadi pegawai kecil di sebuah institusi besar di kotaku. Jadi, aku mengalami dua dunia dalam satu episode kehidupanku yaitu : ”menjadi kepala lele” dan ” menjadi ekor hiu ” dalam waktu bersamaan.

Hidup memang sebuah pilihan. Semua pilihan tidak ada yang salah apabila kita bertanggung jawab dengan pilihan kita. Menjadi sesuatu yang buruk sekalipun, itu titik ekstrimnya. Tentu saja pilihan buruk bukan pilihan yang bijak. Aku hanya iingin menggambarkan begitu pentingnya jatidiri Hidup kita menjadi lebih bermakna ketika jatidiri sudah ditemukan. Jatidiri bagaikan harta karun yang terpendam jauh di bawah tanah. Jika sudah ditemukan maka kita tidak membutuhkan sesuatu yang lain lagi. Sperti dalam film ”National Treasure”. Pencarian harta karun yang sangat besar nilainya. Apabila kita telah menemukannya maka kita akan merasa cukup sampai tujuh turunan lagi. Begitu juga dengan dengan jatidiri maka jika telah ditemukan maka diriku tidak membutuhkan sesuatu yang lain di dunia ini. Aku akan merasa cukup dan tugasku hanya mempertahankan dan meningkatkannnya. Ketika orang lain bertanya ”Who are you? maka akan kujawab Yes, I am. Aku takkan menanyakan lagi”Who Am I ?”. Aku adalah siapapun. Aku adalah guru, dosen, pengusaha , pejuang, pejabat ataupun penjahat serta binatang jalang dan siapapun aku. Aku adalah aku.

Soekarno pernah berkata: ” mana dadamu , ini dadaku”. Itu adalah ungkapan percaya diri dari sebuah bangsa. Bangsa yang berdaulat atas dirinya baik secara implisit maupun eksplisit. Ketika kita merdeka maka bermakna kemerdekaan sesungguhnya bukan pemberian atau belas kasihan. Kemerdekaan adalah paduan Barokah dari ALLAH SWT melalui kesempatan yang diberikannya (vacuum of power) dengan perjuangan dengan tetesan darah dan keringat.

Pertanyaannya adalah : ”Are we a sovereign country?”. Jawabannya dapat diketahui dari rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia apakah sudah yakin dengan dirinya sendiri atau menjadi bebek saja dan korban mode bangsa lain. Atas nama Globalisasi dan Modernisasi. Kita mempunyai role model dari kemandirian yaitu Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka berdua adalah pembangun fondasi kemandirian. Siapa yang tak kenal Soekarno yang berani mengatakan ”Go to Hell America”. Aplagi Hatta yang anti kapitalis yang sosialis namun bukan komunis. Beliau peletak dasar Koperasi yang merupakan solusi tepat diantara kapitalis yang serakah dan sosialis yang kaku. Kita mungkin dapat dengan bangga bahwa ekonomi kerakyatan berasal dari Indonesia dan Hatta-lah peletak fondasi tersebut. Kita sudah memiliki icon dan mereka sudah meletakkannya tapi mengapa? Kita meninggalkan mereka.

Wallahu a’lam bi showwab

Dirgahayu Negeriku

Semoga Ibu Pertiwi Tak Menangis Meratapi Negeri

Tuesday, July 1, 2008

MENUNTUT ILMU

DIK...!! IZINKAN AKU MENGARUNGI SAMUDERA ILMU , BOLEH YA..???

Beberapa hari yang lalu, Aku diskusi dengan sahabatku. Dia mengatakan kepadaku begini: “ Mas Zaki! Teman-temanku itu sudah banyak yang S2, Lha aku sendiri belum,besok kalau udah lulus aku mau sekolah S2 juga”. Subhanallah,, anak ini berhentinya sekolahnya sampai kapan Aku tahu beliau yang satu ini memang semangatnya dalam tholabul ‘ilmi besar sekali. Beliau bahkan menempatkan sekolah di prioritas pertama sebelum yang lainnya. Kalau ditanya soal nikah pasti jawabnya : “ Jodoh saya sudah ada di lauhul mahfudz”. Wuih!!! Jawaban yang diplomatis dan cantik sekali. Semangat belajar yang tinggi dan kegemaran membaca yang di luar nalar sehatku ( nalarku yang pemalas hehehehe……!!!!!!!!!!!). Sahabat ini senang sekali menyambung tali persaudaraan dengan hadiah buku. Umumnya manusia, milih aktivitas yang bersifat hura-hura (mis : nonton, makan, jalan-jalan) atau ngasih sesuatu yang lain aja.. Karena kita sering membuat dikotomi belajar dan bermain.

Seorang anak manusia dalam menyikapi pendidikan paska lulus SMU sangat beragam. Karena saat itulah titik persimpangan seorang remaja menuju masa depan. Karena pendidikan bukan sebuah kewajiban atau paksaan lagi ( menurutku, catet !!! ). Pendidikan adalah pilihan buat mereka. Maka ada empat jenis manusia dalam menyikapi terhadap masa depan ( pendidikan / uang ). Antara lain :

  1. Menuntut Ilmu itu tidak penting dan cari uang itu tidak perlu.

Inilah jenus manusia yang paling sial di dunia. Dia tipe manusia yang bodoh dan tidak tahu diri. Makhluk yang akan menjadi parasit dengan sesamanya , lebih merugikan daripada tumbuhan benalu sekalipun. Karena benalu kadang-kadang indah untuk dipandang sedangkan tipe manusia ini sama sekali tidak enak dipandang dan apalagi diajak berjalan beriringan seperti seorang anak muda yang menggandeng sang kekasihnya.

Manusia yag sangat tidak tahu diri karena merasa sombong dengan kekayaan orang tuanya. Seakan-akan kekayaan orang tuanya mampu menopang dia dan tujuh turunannnya tanpa bekerja. Atau, jika dia termasuk golongan papa maka lebih tidak tahu diri lagi. Seakan-akan makanan, kebutuhan dan kesenangan dunia akan turun dari langit sperti turunnya hujan ditengah-tengah teriknya matahari. Dia menjadi seorang utopis akut yang bermimpi di siang bolong memenangkan lotere senilai milyaran dolar.

  1. Menuntut Ilmu itu tidak penting yang penting cari duit

Manusia jenis ini biasanya pragmatis sekali. Mereka tidak menyukai hal berbau basa-basi atau to the point dan benci yang bertele-tele. Ini terjadi mungkin karena merasa tidak mau mikir lagi seperti di sekolah lagi atau kondisi keuangan .Pola pikir ini dibentuk karena berbagai faktor seperti keluarga, lingkungan masyarakat, buku bacaan dan obsesi. (Inget, waktu kita masih kecil suka punya cita-cita dan seiring bertambah usia maka kata “cita-cita” terasa kanak-kanak dan berevolusi menjadi OBSESI.). Inget nggak kalau kita “ sering berargumentasi kalau BILL GATES aja nggak selesai kuliah saja bias sukses berarti kita tidak harus sekolah untuk sukses”. Argumen bisa saja benar tetapi sekaligus menyesatkan. Karena BILL GATES itu berhenti sekolah namun tidak pernah berhenti belajar.

BIIL GATES memutuskan keluar dari Universitas karena dia merasa tidak akan mencapai obsesinya jika tetap kuliah. Tujuannya adalah menjadi pengusaha industri software di usia 24 tahun jika tetap kuliah. Padahal usia sudah menginjak awal 20 tahun. BILL GATES sudah merintis usahanya di masa remajanya. Saat teman-teman masih bermain-main , dia sudah memikirkan bagaimana membuat imperium bisnis yang dimilikinya. Sekolah sudah tidak mampu lagi menampung hasrat dan kecerdasannya. Dia setelah “Drop Out”, BILL GATES terus bergerak untuk mewujudkan keinginannya sampai dengan usia 32 tahun menjadi orang terkaya termuda di dunia. Ini yang disebut OBSESI KESAMPAIAN. Orang tipe seperti ini sudah Extra Ordinary. Sekolah sudah terasa padang yang gersang bagi Tipe manusia ini. Jadinya…!!!! tidak puas belajar di sekolah. Mending nggak sekolah tapi belajar sendiri lebih memuaskan. Ini aku sebut “Manusia Tipe 2-A” ( Excellent)’

Manusia Tipe 2-A adalah manusia yang memahami sekolah mempunyai makna yang luas tidak dibatasi oleh sekat-sekat ruangan, buku pelajaran dan serangkaian kurikulum. Manusia jenis ini akan belajar dimana saja, kapan saja dan dari mana saja sumbernya. Dia akan belajar dari orang lain, alam, buku atau gejala alam. Manusia tipe ini biasa akan menjadi seorang pembelajar sejati yang akan selalu akan belajar sampai mati ( Long Lasting Education ) tetapi tidak mau terikat dengan sebuah lembaga / aturan formal. Agak Liar kalau bahasa kampungnya.

Lha, kalo kita tidak sekolah alasannya apa? Sudah nggak kuat lagi sekolah, bosen ingin santai atau malas. Ini jenis “Manusia Tipe 1-F” . Manusia Tipe 1-F masih lumayan karena masih mempunyai semangat mencari rezeki. Dia adalah tipe manusia yang lebih menyukai kaya daripada pintar. Biasanya mereka yang bertipe hidupnya kaya tetapi terbatas. Keterbatasannya yaitu usaha bisnisnya tidak berkembang karena tidak mempunyai pengetahuan yang lebih luas dan cukup puas atas kekayaan yang dimilikinya. Rasa puas karena dia merasa sudah lebih kaya dan mapan daripada pegawai-pegawai kecil, tuan-tuan besar di perusahaan atau sang pamong praja yang hidup sebagai priyayi dengan menenteng gelar panjang. Mereka hidup dalam lingkaran kemisikinan bahkan ada yang dibawahnya.

  1. Menuntut Ilmu itu penting dan dapat seiring dengan cari uang

Kita mungkin sering mendengarkan tentang sekolah terbuka, SMP Terbuka atau SMA terbuka. Sekolah ini dibuka di siang hari dan berakhir di malam hari. Sekolah ini diisi oleh siswa yang mempunyai kesibukan di pagi harinya sehingga harus sekolah di siang hari. Kesibukan mereka bukan demonstrasi, nongkrong di mall atau sekedar neg-gossip seperti ibu-ibu di kampung. Mereka adalah para pahlawan keluarga, penyambung hidup dan tulang punggung keluarga atau minimal buat diri sendiri. Mereka adalah para pelajar yang harus bekerja mencari rezeki dari Allah Swt dengan cucuran keringat selain aktivitas belajar di sekolah.

Beberapa Universitas mempunyai program ekstensi di fakultas-fakultas tertentu, misal : Hukum, Ekonomi, Fisip dsb. Program ini mengadakan kelas perkuliahan di sore sampai dengan malam hari. Mahasiswanya didominasi oleh para pegawai negeri maupun swasta yang ingin meningkatkan derajat pendidikannya sehingga diharapkan memberi pengaruh terhadap peningkatan karier di kantornya. Wirausaha muda yang ingin meningkat pengetahuan tentang usaha yang sedang dijalankannya atau meningkat nilai dari dirinya sendiri juga antusias mengikuti sekolah ekstensi. Lulusan SMU yang dipaksa orang tuanya yang kaya raya untuk melanjutkan studinya padahal pikirannya hanya nongkrong, pacaran atau begadang dengan teman-temannya juga ikut menyemarakkan sekolah ini.

Segala kemudahan telah disediakan sehingga tidak alasan lagi untuk kita untuk tidak melanjutkan studi. Jangan sampai lahir kembali “Lintang” yang harus menggantungkan OBSESI-nya karena alasan ekonomi. “Lintang” telah menjadi mercu suar bagi LASKAR PELANGI dan selalu memberi penerangan serta jalan keluar. Lintang yang menjadi anomali bagi teori kemiskinan yang berbunyi “Kemiskinan berbanding lurus dengan kebodohan ”?????? ( Ini Kutipan dari ANDREA HIRATA dengan perubahan seperlunya) . Sayang sekali, Lintang harus pasrah terhadap putaran takdir setelah ayahnya meninggal maka dia wajib mengganti posisi ayahnya mencari makan untuk empat belas saudaranya, dua orang tua renta dan dua orang pemuda tak berdaya. Sungguh ironi di negeri yang konon kaya raya .Negeri yang kaya tetapi anehnya hanya memakmurkan segelintir manusia yang tak punya moral dan belas kasihan . “Ayam Mati di Lumbung Padi”. Ini adalah “Ironi Tak Termaafkan” bahkan oleh tujuh turunan sekalipun. ( Maaf ...!! Aku terbawa emosi ). Lintang adalah tokoh yang hadir di Novel LASKAR PELANGI yang ditulis ANDREA HIRATA. Novel yang diangkat dari kisah nyata tentang sekumpulan anak manusia yang berani bermimpi ditengah kesulitan hidup yang seakan-akan tak berujung pangkal. Tokoh Lintang ini adalah tokoh nyata bukan rekaan dari sang penulis maka aku sebut itu “IRONI TAK TERMAAFKAN”.

Segala Instrumen pendidikan sudah terhampar luas di hadapan kita. Tak ada alasan bagi kita menghindari. Akan Tetapi, jangan sampai dikotori ulah para opportunis sialan yang mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi sendiri. Opportunis yang menyamakan pendidikan dengan transaksi jual beli sapi, kambing atau ayam, “Bayar Uang Dapat Gelar”.

Pendidikan dan Bekerja dapat berjalan beriringan. Imam Abu Hanifah seorang Imam Madzhab bahkan seorang pedagang pula. Beliau sukses dalam dunia perdagangan namun juga berhasil berijtihad dalam berbagai masalah Dienul Islam. Manusia Tipe 2-A juga termasuk golongan ini. Anggotanya adalah para pengusaha besar yang tak kenal lelah belajar meskipun sudah cukup materi. Pengusaha dalam tingkatan nasional semisal : Purdi E Chandra ( Pemilik Grup Primagama ), Sukanto Tanoto ( Pemilik Grup Garuda mas).dsb

  1. Menuntut Ilmu penting sekali dengan totalitas

Tipe manusia sangat langka dan full dedicated. Prinsip manusia tipe ini adalah : Life for Study and Research. Mereka dengan sukarela meninggalkan segala sesuatu termasuk kesenangan dunia, harta, kehormatan bahkan keluarga, untuk menuntut ilmu. Para Mujtahid Islam rela melakukan perjalanan panjang untuk mempelajari sebuah Ilmu bahkan perjalanan itu menempuh ribuan kilometer menghabiskan waktu sangat panjang. Mereka diantaranya adalah : Imam Bukhori, Imam Syafi’i, Ibnu Qoyyim Al-Jauzy, Imam An-nawawi dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Imam Syafii diriwayatkan bahwa Beliau lahir di Gaza kemudian pindah ke Mekkah bersama sang Ibunda. Beliau menuntut ilmu disana kemudian pindah ke Madinah untuk berguru kepada Imam Malik ( pendiri Madzhab Maliki ) seterusnya pindah ke Irak dan seterusnya. Beliau belajar dari satu wilayah ke wilayah lain tanpa henti.

Semangat menuntut ilmu ini melebihi semangat para filosof Yunani dalam memecahkan berbagai masalah. Para Ulama diatas mempunyai kualifikasi yang tinggi dalam keilmuannya karena totalitas dalam belajar. Kitab Shahih Bukhari masih menjadi rujukan sampai saat ini. Tidak ada yang mampu menandingi otentisitas kitab ini sampai saat ini bahkan diakui oleh para cendekiawan barat sampai saat ini.

Bukhari-Muslim adalah icon ulama’ yang mempunyai totalitas belajar. Totalitas ini yang membawa kesuksesan beliau. Sampai sekrang bel;umada tandingannya. Para Orientalis sekalipun sangat mengakui kehebatan beliau.

Akhirnya, Kita sebagai manusia akan memilih yang akan menjadi pilihan kita. Sehingga seorang suami ternyata harus mengatakan kepada istrinya dengan lembut : DIK...!! IZINKAN AKU MENGARUNGI SAMUDERA ILMU , BOLEH YA..???”. Karena samudera ilmu sangat luas sehingga membutuhkan pengorbanan yang sangat besar jika kita benar-benar ingin mengarunginya karena sangat luasnya. Kecuali..., kita belajar untuk hanya sekedar tuntutan kantor, sertifikasi , renumerasi atau segala sesuatu yang membutuhkan formalitas belaka. Yah....!! kita tidak dapat apa-apa. Kita diakui bukan karena sekolah kita, asal kita, silsilah keluarga kita. Kita diakui karena kemampuan yang kita miliki. Karena itulah kejayaan akan langgeng.

Decision on Your Hand. What you think is What You’ll be.

Wallahu a’lam bi Showwab

Monday, June 9, 2008

LET ROSES GROOM

Beberapa bulan yang lalu, aku menghadiri resepsi pernikahan kakak sepupuku di Sleman Yogyakarta. Dia itu orangnya pinter, cantik, baik hati. Kakakku itu usianya masih di bawah 25 tahun. Hebatnya, dia sudah lulus dari dua perguruan tinggi terkemuka di Yogyakarta yaitu UII dan UGM , hebat ya!!. Lulus dari UII diwisuda sebagai Sarjana Ekonomi dari Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi yang kelas Internasional sedangkan UGM diwisuda sebagai SKg ( Sarjana Kedokteran Gigi ). Aku membayangkan kakakku besok akan menjadi wanita modern dan tangguh yang bercita-cita untuk menaklukan dunia dan membuktikan dirinya sendiri kepada semua orang jika wanita juga kompetitif ditengah-tengah hegemoni pria dan budaya patriarki yang memuakkan ( maaf pinjam istilah kaum feminis). Aku mempunyai pikiran seperti itu karena beberapa sahabat wanitaku juga begitu walaupun akhirnya menikah juga . Sebut saja namanya Niken, Niken itu kuliah di Teknik Elektro UGM ,aktif organisasi, suka ngeblog dan banyak teman / relasi. Setelah lulus dia diterima di perusahan telekomunikasi asing terkemuka yang ada di Jakarta.dan aktif di PII. Dia tidak lama lagi akan menikah tetapi setelah beberapa tahapan di kehidupanya telah dia lalui. Hidupnya seperti telah telah dirancang sangat rapi beserta lengkap rencana cadangan jika mengalami masalah. Aku pikir dia sangat berpotensi sukses. Aku sudah tak sabar melihat sepuluh tahun lagi Ima udah menjadi apa ya?? Manager, Direktur, Ahli Komunikasi . Aku yakin dia mampu.

Sedangkan kakakku, Dia sangat memiliki segudang potensi karena mempunyai yang lebih dari temenku Ilma. Dia telah lulus dari FE UII kelas Internasional. Nilai TOEFL-nya 500 dan IP-nya tinggi diatas 3,0. Dia mempunyai otak sangat encer terbukti dia sudah menyelesaikan studinya yang lain di FKG UGM dan tinggal co-ass. Finally, She’s married in the young age around 24. Unbelievable, Dia mempunyai segudang prestasi tetapi melabuhkan pilihan hidupnya di usia muda. Pikiranku yang sekuler mengatakan “rugi banget lu, masa depan di depan mata kenapa lu berhenti ?”. Mungkin masih bisa berkilah, “khan nikah nggak mengahalangi kita berprestasi”. Time will prove it. Aku tak habis pikir karena dia menikah ketika masih menjalani pendidikan profesinya (co-ass) bahkan dia belum bekerja sama sekali atau melaksanakan rencananya kecuali menikah. Maksudku mencari uang atau semisal itu.

Kuakui selama ini pikiranku terlalu pragmatis. Aku seorang lelaki yang berhasrat membuktikan kelelakianku. Hasrat berkuasa terhadap segala sesuatu termasuk kepada pasangan hidupku. Namun kupikir itu penting juga karena terminologi lelaki dalam AL-QUR’AN adalah Ar-Rijalu Qowwamuna ‘Ala Nissa. Sehingga syah saja jika aku menyiapkan segala bekal sebelum berlayar. Aku tak ingin kapalku goyang karena ombak. Aku ingin kapalku sebesar kapal induk USS MISSOURI yang ada di film UNDER SIEGE 1 lengkap dengan senjata, radar dan rudal. Kapalku jika terkena ombak tidak bergoyang sama sekali karena kapalku besar sekali. Meskipun…! Itu tidak absolute seperti itu.

Pak dokterku ( dr Yusuf Alam Romadhon) pernah bilang otak pria itu penuh pikiran kotor. Maksudnya otak pria ityu dipenuhi dengan seks . Lelaki itu suka petualangan. Semakin banyak wanita yang emnajdi korbannya maka semakin diakui kemampuannya. Dulu, teman SMA pernah punya pacar 5 cewek sekaligus. Aku tak tahu gimana mengaturnya. Yang jelas, He is a good manager (hehehehe……….). Sepupukun pernah “pendekatan” dengan wanita karena tak ada kepastian akhirnya bubar. Aku sendiri pernah mencoba mendfekati seorang wanita karena tak ada “kepastian” maka ya bubar sebelum melangkah apapun. Kata temenku begini: “Tembak aja langsung, urusan lain belakangan”. Kayaknya itu bener but irresponsible. Karena terlalu perhitungan itu juga semua juga lepas. Jika kita jalan-jalan maka sering kita melihat pemandangan ganjil. Lelakinya pas-pasan tetapi teman wanitanya OK!!!. Gila, Mantera pa yang mereka gunakan sehingga sang wanita takluk. Mantera itu adalah sebuah janji. Janji tanpa ada garansi. Janji yag hanya berupa kata “I Love You”.

Wanita itu otaknya dipenuhi dengan kebutuhan akan komitmen. Jadi, Wanita itu ingin menikah memang menginginkan sebuah komtmen. Ini cukup menjawab pertanyaanku selama ini mengapa mereka ingin segera menikah. Kalau begityu AL-QUR’AN benar ya? Lelaki itu kadang-kadang tidak cukup satu wanita saja hahahahaha…….!!!!!!. Btw, Murid les privatku pernah mengatakan begini : Mas! Wanita itu tahu kalau lelaki itu sedang meng-gombal. Tapi mereka paling suka digombalin. Mungkin, Bualan itu dianggap sebuah manifestasi dari rasa sayang, tanggung jawab dan komitmen si lelaki. Ini mungkin sudah terpatri di dalam alam bawah sadar wanita ( Pinjem lagi deh dari SIGMUND FREUD) . Wanita tak tahan jika ada lelaki yang mengatakan ” Kau Cantik Hari Ini!!!”. Namun aku tak percaya tak semua wanita seperti itu. Wanita lebih menyukai kepastian daripada hanya sekedar senang-senang. Women need for Commitment. Menikah atau Tidak Sama Sekali!!! ( Wuih Ngeri Sekali...). Wanita lebih sederhana kata kakakku. Usia 25 Tahun menikah. Karena usia itu sangat produktif untuk hamil.

Finnally, LET ROSES GROOM itu kata mas Dodik. Aku masih bingung dengan pernyataannya itu. Karena jika di”gojeki” temennya pasti menjawabnya seperti itu. Mungkin aku yang terlalu lugu jadi masih o’on dengan itu. Mungkin!!! Biarkan itu terjadi apa adanya . Allah Swt will unity us. Let girls grows a pretty woman. So, Someday There will be a Prince riding a white horse propose her be his couple. Then, They live happy ever after. Yeah…!!! Kayak Cinderella aja. Tetapi wanita sekarang lebih suka yang ini Let girls grows a pretty woman. So, Someday There will be a Young Bussineman riding a white mercedes propose her be his couple. Then, They live in a penthouse provided by helicopter on their helipad. Pilih mana ?? Wong nggak ada yang nawarin khan Cuma ngimpi hhehehehe….!

Wallahu a’lam bi showwab

Thursday, April 3, 2008

UMMU SULAIM-KU………

Assalamu ‘alaikum waromatullahi wabarokatuhu

Aku iseng-iseng pergi ke kafe di bilangan jalan bhayangkara Solo untuk santai sejenak dan mencari suasana yang lain. Kegiatan ini sudah kumulai sejak aku sibuk mengerjakan Tugas Akhir di Teknik Kimia UNS. Kegiatanku itu berawal sekedar mencari suasana berbeda di sela-sela mengerjakn TA yang spartan dan melelahkan. Sewaktu selesai ujian pendadaran, aku mampir dahulu ke kafe itu untuk merayakan “kesuksesan-ku” lolos dari lubang jarum yang bernama kuliah dan diakhiri dengan pendadaran..Kadang-kadang kita harus merayakan kesuksesan diri sendiri untuk menjaga stamina agar tetap maju dan bertahan dari segala rintangan. But, jangan dibayangkan kafe itu seperti kafe yang ada di hotel berbintang atau HAILAI CLUB yang ada dikotaku tercinta ini . Kafe itu berukuran kecil tetapi anggun dan eksotik , boleh disebut juga kafe itu adalah warung kopi dengan fasilitas seperti kafe. Jangan salah, Imam Hasan Al-Bana konon juga mengawali perjuangan Islam dari kedai kopi sampai Ikhwanul Muslimin disegani sebagai gerakan Islam modern dan progresif di Mesir bahkan di seluruh dunia sampai sekarang.

Aku pesan Cappucino Coffe dan ditemani dengan sebuah buku karangan DR. Aidh Al Qorni. Pola nongkrongku memang agak lain . Aku mencoba hanya berkonsentrasi ke buku dan kopi-ku agar tetap bermanfaat dan tidak macam-macam. Aku hanya tertarik kepada kopi ,buku dan atmosfer-nya. Buku itu berjudul “MENJADI WANITA YANG PALING BAHAGIA. Buku itu cukup lengkap terdiri beberapa topik pembahasan. Bab yang kuminati dari buku itu adalah mengenai Ummu Sulaim . Istri dari sahabat Nabi yaitu Abu Tholhah. Cerita mengenai ketaatan, kejujuran dan kesetiaan. Cerita Ummu Sulaim terpisah dalam beberapa bab yang menggambarkan keimanan, kesetiaan dan pengorbanan UMMU SULAIM.

Ummu Sulaim adalah wanita muslimah yang memeluk Islam masa awal-awal Islam di Mekkah. Beliau dilamar oleh Abu Tholhah yang masih musyrik. Ummu Sulaim menolak karena Abu Tholhah masih musyrik. Ummu Sulaim berkata”Engkau tak pantas karena lelaki musyrik tak pantas menjadi suamiku”. Abu Tholhah berujar “ Apa yang engkau mau, yang kuning ( emas ) atau yang putih ( perak) tentu akan kubelikan?” . “Aku tidak membutuhkan itu semua”,jawab Ummu Sulaim. Abu Tholhah bertanya,”apa yang kau mau?”. “Aku hanya bersedia menikah jika menjadi engkau muslim “,jawab Ummu Sulaim. “Bagaimana aku menjadi muslim” tanya Abu Tholhah. Ummu Sulaim menjawab” Pergilah ke Muhammad dan nyatakanlah keIslamanmu kepadanya”. Singkat cerita Abu Tholhah menjadi muslim dan menjadi sahabat Rosululloh yang setia mendukung Islam dan Rosululloh. Ummu Sulaim akhirnya menjadi istri Abu Tholhah dan mereka berdua juga berjuang di jalan Allah SWT. Ummu Sulaim telah mampu membuktikan cintanya kepada Allah SWT dan Rosululloh SAW melebihi dari segala sesuatu.

Cerita kedua terjadi ketika Abu Tholhah sudah berkeluarga dan telah memiliki anak laki-laki. Putra Abu Tholhah menderita sakit saat itu dan Abu Tholhah harus melakukan perjalanan sehinnga tidak dapat menjaga anaknya. Akhirnya, anak Abu Tholhah meninggal dunia pada saat Abu Tholhah belum kembali dari perjalanan. Abu Tholhah tiba di rumah dan anaknya sudah dikuburkan. Istri Abu Tholhah menyambut Abu Tholhah dan mengajak makan malam. Abu Tholhah bertanya mengenai tentang anaknya “ Apakah dia baik-baik saja?”. Istrinya menajwab bahwa dia dalam keadaan tenang. Abu Tholhah merasa senang sehingga keduanya melakukan hubungan badan di malam hari itu juga. Pagi Harinya, Istrinya memberitahukan mengenai keadaan anaknya kepada Abu Tholhah. Abu Tholhah terkejut dan kemudian mengadukan hal tersebut kepada Rosululloh SAW tentang hal tersebut. Rosululloh SAW bertanya” Apakah engkau bersenggama dengan istrimu tadi malam?”. Abu Tholhah menjawab bahwa hal itu benar adanya. Rosululloh SAW mendoakannya dan memberitahu Abu Tholhah jika dia akan mendapat anak lelaki. Anak itu diberi nama Abdullah. Ketika anak itu telah lahir kemudian dibawanya ke hadapan Rosululloh SAW. Rosululloh SAW mendoakan anak tersebut dan kemudian mengunyah kurma dan mengusapkan ke mulut anak tersebut. Istri Abu Tholhah itu tidak lain adalah Ummu Sulaim.

Kedua cerita meskipun agak tidak nyambung mempunyai benang merah yaitu UMMU SULAIM. Standar pilihan hidup Ummu Sulaim bukanlah sesuatu yang bernilai duniawi ( kekayaan, kesempurnaan fisik atau popularitas ). Manusia modern sering mengukur kehidupan dari kacamata duniawi. Segala sesuatu diukur secara materi, untung rugi dan popularitas. Kita membantu orang lain, mencari jodoh, mencintai bahkan membenci seseorang hanya kita hitung dari kacamata untung rugi. Abraham Maslow telah menempatkan aktualisasi diri sebagai puncak kebutuhan manusia. Jika kita mampu menempatkan ke-ridho-an Allah SWT sebagai tujuan kita maka kita telah melampaui tingkatan kebutuhan manusia yang disusun Abraham Maslow karena ridlo Allah SWT melebihi aktualisasi diri yang hanya berdimensi duniawi. Ummu Sulaim telah melebihi tingkatan kebutuhan tertinggi manusia karena telah menempatkan Allah SWT yang besifat ukhrowi dari segala sesuatu. Pertanyaannya “Dimana tingkatan kebutuhan kita ? Masih sekedar memenuhi kebutuhan dasar atau sudah melewati kebutuhan tertinggi manusia?”. Ummu Sulaim dalam menjalani kehidupan rumah tangga bertujuan mencari ridlo Allah SWT karena Ummu Sulaim meyakini segala sesuatu datang dan pergi dalam kehidupan manusia. Keikhlasan ini yang mendatangkan barokah dan kebaikan dalam kehidupannnya serta ketaatan yang bersumber dari keikhlasan . Keikhlasan ini yang membuat hidupnya menjadi lebih tentram, damai di dunia dan menyelamatkan di Akherat kelak.

Wallahu A’lam bi Showwab

Rumahkoe Surgakoe

Surakarta , 3 April 2008 pukul 23: 04 WIB